Blog Khusus Doa - Pada artikel terdahulu, kami pernah berbagi bacaan doa ketika suami istri hendak melakukan hubungan badan, doa ketika keluar air mani serta doa setelah berhubungan badan. Jika teman-teman ada yang belum mempelajarinya, silakan bisa dipelajari artikel kami yang berjudul "Doa Ketika Berhubungan Badan Suami Istri Lengkap Arab, Latin dan Artinya".
Nah, pada artikel ini kita akan kembali mempelajari doa tersebut namun lebih ke manfaatnya ketika suami istri membaca doa sebelum berhubungan badan. Dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jika salah seorang dari kalian (yaitu suami) ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca do’a:
بِسْــــمِ اللهِ اَللّهُـــمَّ جَنِّبْـنَا الشَّيْــطَانَ وَ جَنِّبِ الشَّيْــطَانَ مَا رَزَقْتَـنَا
“Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami”,
Kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya,” (HR. Bukhari no. 6388 dan Muslim no. 1434).
Kapan Waktu Membaca Doanya?
Dilansir dari laman Islam Pos, Ash Shon’ani berkata bahwa hadits tersebut adalah dalil bahwa do’a tersebut dibaca sebelum bercumbu yaitu ketika punya keinginan. Karena dalam riwayat Bukhari lainnya disebutkan;
“Adapaun jika salah seorang dari mereka mengucapkan ketika mendatangi istrinya …” (HR. Bukhari no. 5165). Makna kata “ketika” (حِينَ) dalam riwayat ini bermakna “berkeinginan”, (Subulus Salam, 6: 91).
Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (9: 228) berpendapat bahwa do’a ini dibaca sebelum hubungan intim. Begitu pula pendapat Syaikh ‘Abdul Qodir Syaibah dalam Fiqhul Islam, 7: 61-64.
Intinya, do’a ini diucapkan sebelum memulai hubungan intim dan bukan di pertengahan atau sesudahnya. Hukum membaca do’a ini adalah sunnah (mustahab) (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 1: 190). Dan jika dilihat dari tekstual hadits di atas, do’a ini dibaca oleh suami.
Hikmah dan Manfaatnya
- Mengikuti ajaran Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, ini sudah merupakan berkah tersendiri. Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu pernah berkata;
”Aku tidaklah biarkan satu pun yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam amalkan kecuali aku mengamalkannya karena aku takut jika meninggalkannya sedikit saja, aku akan menyimpang,” (HR. Bukhari no. 3093 dan Muslim no. 1759). - Setan tidak akan turut serta dalam hubungan intim tersebut karena di dalam do’a ini diawali dengan penyebutan “bismillah”. Demikian pendapat sebagian ulama. Mujahid rahimahullah berkata;
“Siapa yang berhubungan intim dengan istrinya lantas tidak mengawalinya dengan ‘bismillah’, maka setan akan menoleh pada pasangannya lalu akan turut dalam berhubungan intim dengannya,” (Fathul Bari, 9: 229). - Kebaikan do’a ini pun akan berpengaruh pada keturunan yang dihasilkan dari hubungan intim tersebut. Buktinya adalah riwayat mursal namun hasan dari ‘Abdur Razaq di mana disebutkan;
“Jika seseorang mendatangi istrinya (berhubungan intim), maka ucapkanlah ‘Ya Allah, berkahilah kami dan keturunan yang dihasilkan dari hubungan intim ini, janganlah jadikan setan menjadi bagian pada keturunan kami’. Dari do’a ini, jika istrinya hamil, maka anak yang dilahirkan diharapkan adalah anak yang sholeh,” (Fathul Bari, 9: 229). - Keturunan yang dihasilkan dari hubungan intim ini akan selamat dari berbagai gangguan setan. Jika dipahami dari tekstual hadits, yang dimaksud dengan anak tersebut akan selamat dari berbagai bahaya adalah umum, yaitu mencakup bahaya dunia maupun agama. Namun Al Qodhi ‘Iyadh berkata bahwa para ulama tidak memahami seperti itu. (Minhatul ‘Allam, 7: 348).
Ibnu Daqiq Al ‘Ied berkata, “Bisa dipahami dari do’a ini bahwa setan juga tidak akan membahayakan agama anak dari hasil hubungan intim tersebut. Namun bukan berarti anak tersebut ma’shum, artinya selamat dari dosa,” (Fathul Bari, 9: 229).
Syaikh Ibnu Baz memahami bahwa yang dimaksud dalam hadits bahwa anak tersebut akan tetap berada di atas fithroh yaitu Islam. Setan bisa saja menggoda anak tersebut, namun segera ia akan kembali ke jalan yang lurus. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya” (QS. Al A’rof: 201) (Lihat Minhatul ‘Allam, 7: 349). - Keberkahan do’a ini berlaku bagi wanita yang akan hamil dengan hubungan intim tersebut atau yang tidak hamil karena lafazhnya umum. Inilah pendapat Al Qodhi ‘Iyadh (Fathul Bari, 9: 229).
Dari penjelasan tersebut diatas, dapat kita pahami bahwa berdoa sebelum berhubungan badan suami istri sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana yang sudah kami paparkan diatas, ternyata banyak sekali manfaatnya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu mengamalkan doa-doa sebagaimana yang anjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, termasuk doa sebelum hubungan badan, serta diberi keturunan anak cucu yang baik, sholeh dan sholehah. Amin
Blog Khusus Doa - Setiap manusia tentu menginginkan di akhir hayatnya atau ketika meninggal dunia dalam keadaan khusnul khotimah. Karena dengan khusnul khotimah, Insya Allah orang tersebut akan mendapatkan syurga di alam akhirat nanti. Amin.
Mungkin kita tidak akan pernah tahu bagaimana nanti ketika kita meninggal, apakah khusnul khotimah atau sebaliknya. Namun sebagai manusia kita selalu berusaha agar supaya diakhir khayat nanti kita semua khusnul khotimah, dengan berbuat bagi dikeseharian kita, bertaqwa kepada Allah SWT serta selalu memohon dan berdoa agar ditutup usia nanti dalam keadaan baik atau khusnul khotimah.
(Pelajari juga: Bacaan Doa Khusnul Khotimah, Doa Agar Ditutup Usia dalam Kebaikan)

Sebagaimana kami kutip dari laman Islam Pos, bahwasanya dalam kitab Ahkamul Jana`iz, setidaknya kita bisa menemui tanda-tanda orang yang meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
- Mengucapkan syahadat menjelang wafat
Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
“Siapa yang akhir ucapannya adalah kalimat ‘La ilaaha illallah’ dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud 3118) - Meninggal dengan keringat di dahi
Suatu ketika, Buraidah bin Hashib radhiyallahu ‘anhu datang ke Khurasan, menjenguk saudaranya yang sedang sakit. Ternyata saudaranya dalam kondisi sakaratul maut. Ketika wafat, ada keringat di dahinya. Buraidah langsung bertakbir.
“Allahu Akbar! Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
“Meninggalnya seorang mukmin dengan keringat di dahi.” (HR. Ahmad 22964, Nasai 1839 dan yang lainnya) - Meninggal pada malam atau siang hari Jum’at
Dalam hadis dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila ada seorang muslim yang meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at, maka Allah akan menjaganya dari pertanyaan kubur.” (HR. Ahmad 6582, Turmudzi 1095, dan yang lainnya) Pelajari juga: (Keutamaan Meninggal Dunia di Hari Jum`at bagi Orang Muslim)
- Syahid di medan perang
Allah Ta’ala berfirman,
وَلا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
Artinya :
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati bahkan mereka hidup di sisi Rabb mereka dengan mendapatkan rizki.” (QS. Ali Imran: 169)
Dalam hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan banyak keutamaan orang yang mati di medan jihad. Dari Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bagi orang syahid di sisi Allah ia beroleh enam perkara, yaitu diampuni dosanya pada awal mengalirnya darahnya, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dilindungi dari adzab kubur, aman dari kengerian yang besar (hari kiamat), dipakaikan perhiasan iman, dinikahkan dengan hurun ‘in (bidadari surga), dan diperkenankan memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari kalangan kerabatnya.” (HR. Turmudzi 1764, Ibnu Majah 2905, dan yang lainnya) Dalam hadis lain, ada seorang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Ya Rasulullah, kenapa kaum mukminin mendapatkan ditanya dalam kubur mereka kecuali orang yang mati syahid?” Jawaban Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Cukuplah kilatan pedang di atas kepalanya sebagai ujian kesabaran baginya.” (HR. Nasai 2065 dan dishahihkan al-Albani) - Meninggal setelah bersabar dengan ujian yang Allah berikan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabat, “Siapakah syahid menurut kalian?”
‘Orang yang mati di jalan Allah, itulah syahid.’ Jawab para sahabat serempak.
“Berarti orang yang mati syahid di kalangan umatku hanya sedikit.” Lanjut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
‘Lalu siapa saja mereka, wahai Rasulullah?’ tanya sahabat.
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan daftar orang yang bergelar syahid,
“Siapa yang terbunuh di jalan Allah, dia syahid. Siapa yang mati (tanpa dibunuh) di jalan Allah dia syahid, siapa yang mati karena wabah penyakit Tha’un, dia syahid. Siapa yang mati karena sakit perut, dia syahid. Siapa yang mati karena tenggelam, dia syahid.” (HR. Muslim 1915). Dalam hadis lain, dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang terbunuh karena membela hartanya maka dia syahid.” (HR. Bukhari 2480). Dalam hadis lain dari Jabir bin Atik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Selain yang terbunuh di jalan Allah, mati syahid ada tujuh: mati karena tha’un syahid, mati karena tenggelam syahid, mati karena sakit tulang rusuk syahid, mati karena sakit perut syahid, mati karena terbakar syahid, mati karena tertimpa benda keras syahid, wanita yang mati karena melahirkan syahid.” (HR. Abu Daud 3111 dan dishahihkan Al-Albani). Ketika mejelaskan hadis daftar orang yang mati syahid selain di medan jihad, Al-Hafidz Al-Aini mengatakan,
“Mereka mendapat gelar syahid secara status, bukan hakiki. Dan ini karunia Allah untuk umat ini, dimana Dia menjadikan musibah yang mereka alami (ketika mati) sebagai pembersih atas dosa-dosa mereka, dan ditambah dengan pahala yang besar, sehingga mengantarkan mereka mencapai derajat dan tingkatan para syuhada hakiki. Karena itu, mereka tetap dimandikan, dan ditangani sebagaimana umumnya jenazah kaum muslimin.” (Umdatul Qari Syarh Shahih Bukhari, 14/128). - Meninggal dalam keadaan berjaga (ribath) fi sabilillah (di daerah perbatasan negeri muslim dan kafir).
Salman al-Farisi radhiyallahu ‘anhu menyebutkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Berjaga-jaga (di jalan Allah) sehari dan semalam lebih baik daripada puasa sebulan dan shalat sebulan. Bila ia meninggal, amalnya yang biasa ia lakukan ketika masih hidup terus dianggap berlangsung dan diberikan rizkinya serta aman dari fitnah (pertanyaan kubur).” (HR. Muslim 5047) - Meninggal dalam keadaan beramal shalih.
Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang mengucapkan La ilaaha illallah karena mengharapkan wajah Allah yang dia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka dia masuk surga. Siapa yang berpuasa sehari karena mengharapkan wajah Allah yang dia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka dia masuk surga. Siapa yang bersedekah dengan satu sedekah karena mengharapkan wajah Allah yang dia mengiri hidupnya dengan amal tersebut maka dia masuk surga,” (HR. Ahmad 23324 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Nah, jika kita menemui tanda-tanda di atas, semoga orang yang meninggal tersebut benar-benar dalam keadaan khusnul khotimah, dan semoga kita semua nanti di akhir khayatnya dalam keadaan baik. Amin.
Blog Khusus Doa - Pada artikel terdahulu kita telah mempelajari beberapa adab dalam berdoa, agar supaya doa kita cepat terkabulkan oleh Allah SWT. Beberapa diantaranya yaitu menjauhkan diri dari yang haram, baik itu pakaian, makanan dan sebagainya. Ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Berdoa dan bertawasul dengan amal-amal shaleh yang pernah kita lakukan.
Bagi teman-teman yang belum mempelajarinya, silakan pelajari : Inilah Adab Dalam Berdoa Agar Dikabulkan oleh Allah SWT
Nah, untuk terkabulnya sebuah doa kita tidak hanya untuk mengikuti adab-adab dalam berdoa, tetapi kita perlu memperhatikan hal-hal yang menjadi penghalang terkabulnya doa. Sebagaimana kami lansir dari laman Islam Pos, berikut adalah beberapa hal yang menjadi penghalang terkabulnya doa seseorang, antara lain:
- Harta berasal dari yang haram
Kemudian Nabi menceritakan keadaan seseorang yang melakukan safar panjang, rambutnya kusut, mukanya berdoa, menengadahkan tangan ke langit dan berkata: Wahai Rabbku, wahai Rabbku. Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, diberi asupan gizi dari yang haram, maka bagaimana bisa diterima doanya?! (H.R Muslim) - Tidak yakin dalam doanya (hatinya lalai).
Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai lagi main-main (H.R atTirmidzi, dishahihkan al-Hakim dan dihasankan al-Albany) - Tergesa-gesa.
Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selama tidak tergesa-gesa dengan mengatakan: Aku telah berdoa tapi tidak dikabulkan. (H.R alBukhari dan Muslim dari Abu Hurairah) - Doanya mengandung dosa atau memutuskan silaturrahmi
Tidaklah seorang muslim berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa atau memutuskan silaturrahmi kecuali Allah akan beri 3 kemungkinan.” (H.R atTirmidzi, Ahmad, dishahihkan oleh al-Hakim dan dinyatakan bahwa sanad-sanadnya jayyid(baik) oleh al-Bushiry).
Teman-teman, itulah 4 hal penghalang terkabulnya doa. Semoga kita semua dapat menghindari 4 hal tersebut agar supaya doa kita cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Teman-teman juga bisa mempelajari artikel berikut ini supaya doa cepat terkabul: Waktu-waktu Mustajab untuk Berdoa Agar Cepat Terkabul
Jika doa kita tidak kunjung terkabul, maka jangan patah semangat. Teruslah berdoa dan memohon hanya kepada Allah SWT tentunya dengan ikhlas dan kerendahan hati. Meskipun doa kita tidak secara langsung dikabulkan, yakinlah semua pasti ada manfaatnya.
Pelajari juga: 10 Penyebab Doa Tertolak serta Manfaat Doa yang Ditolak
Terima kasih kepada teman-teman semua yang setia mengunjungi blog khusus doa, serta tidak lupa kami ucapkan kepada para pengunjung baru blog khusus doa. Semoga apa yang sudah kami share di blog ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin
Blog Khusus Doa - Di indonesia, akhir-akhir ini banyak media yang memberitakan pernikahan sesama jenis. Nampaknya pernikahan sesama sejenis ini sudah tidak tabu lagi meskipun sebenarnya di indonesia sendiri masih dilarang.
Kasus terbaru yang sedang ramai di beritakan media saat ini yaitu pernikahan sejenis antara Suwarti alias Efendi Saputra yang menikahi wanita bernama Heniyati. Sebagaimana diberitakan oleh berbagai media, dalam pemeriksaan terkuak bahwa Suwarti bukanlah perempuan lesbian. Ia memang sayang dengan istrinya yang juga sesama perempuan. Namun hasrat seksualnya seperti sudah mati. Saking sayangnya dan demi membahagiakan Heniyati, bahkan Suwarti tidak marah ketika dilaporkan ke polisi. Penyesalannya bukan karena ia sudah membohongi Heniyati, tapi justru karena sudah menyakiti hati Heniyati.
Lantas, bagaimana pandangan islam mengenai pernikahan sesama jenis? baik itu laki-laki dengan laki-laki mapun perempuan dengan perempuan. Dilansir dari laman Vemale, Anggota Majlis Tarjih PP Muhammadiyah, Marifat Iman menyampaikan bahwa pernikahan sejenis atas nama hak asasi manusia (HAM) justru melanggar HAM itu sendiri. Pasalnya, HAM yang seharusnya diperjuangkan adalah hak yang sesuai dengan kodrat alam dan digariskan Tuhan. Hal ini mengingat manusia telah diciptakan berpasang-pasangan.

Selain itu, Ketua Komisi Fatwa MUI, Ma`ruf Amin mengungkapkan, pernikahan sejenis melanggarkan nilai-nilai ajaran agama Islam dan haram hukumnya. Baginya, mereka yang menyukai sesama jenis memiliki masalah psikologis yang perlu diobati.
Sumber lain, hukumonline.com juga menyebutkan bahwa penolakan terhadap perkawinan sejenis juga dinyatakan oleh pengajar hukum Islam Universitas Indonesia, Farida Prihatini. Menurut Farida, keharaman perkawinan sejenis adalah jelas. Farida berharap agar mereka yang melakukan perkawinan sejenis disadarkan bahwa hal tersebut tidak diperbolehkan.
Dengan demikian, haramlah pernikahan sesama jenis dalam ajaran agama Islam. Meskipun bergulir berbagai bentuk pro dan kontra terhadap masalah ini, Islam dengan tegas menyatakan bahwa pernikahan ini adalah haram hukumnya. Setidaknya, sebagai seorang muslim, kiranya kita dapat memahami dan mengamalkan apa yang menjadi pedoman dalam hidup kita.
Semoga anak cucu dan keturunan kita tetap dalam jalan Allah SWT, terhindar dari pergaulan bebas apalagi dalam pernikahan sejenis. Mudah-mudahan artikel yang singkat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin
Blog Khusus Doa - Mungkin dari kalian sudah ada yang tahu bahkan belum tahu sama sekali kalau salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW memiliki Rekening Bank di Arab Saudi. Beliau adalah Sahabat Usman Bin Affan. Seperti yang kita ketahui, bahwa Utsman bin Affan dikenal sebagai seorang pebisnis yang kaya raya, dermawan, dan murah hati. Tak heran jika Khalifah Utsman bin Affan saat ini memiliki rekening di salah satu bank di Arab Saudi. Tidak hanya itu, bahkan tagihan listrik dan pajak atas sejumlah properti seperti hotel juga masih atas nama yang sama.
Lalu bagaimana kisahnya sehingga Ustman bin Affan memiliki sejumlah properti di Arab Saudi?
Dilansir Madinatul Quran, diriwayatkan di masa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Kota Madinah pernah mengalami panceklik hingga kesulitan air bersih. Karena mereka (kaum muhajirin) sudah terbiasa minum dari air zamzam di Mekah. Satu-satunya sumber air yang tersisa adalah sebuah sumur milik seorang Yahudi, yaitu Sumur Raumah. Rasa airnya mirip dengan sumur zam-zam. Kaum muslimin dan penduduk Madinah terpaksa harus rela antre dan membeli air bersih dari Yahudi tersebut.
Prihatin atas kondisi umatnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bersabda :
“Wahai Sahabatku, siapa saja di antara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapat surgaNya Allah Ta’ala” (HR. Muslim).
Mendengar hal itu, Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu yang kemudian segera bergerak untuk membebaskan Sumur Raumah itu. Utsman segera mendatangi Yahudi pemilik sumur dan menawar untuk membeli sumur Raumah dengan harga yang tinggi. Walau sudah diberi penawaran yang tertinggi sekalipun Yahudi pemilik sumur tetap menolak menjualnya, “Seandainya sumur ini saya jual kepadamu wahai Utsman, maka aku tidak memiliki penghasilan yang bisa aku peroleh setiap hari,” demikian Yahudi tersebut menjelaskan alasan penolakannya.
Utsman bin Affan yang ingin sekali mendapatkan balasan pahala berupa Surga Allah Ta’ala, tidak kehilangan cara mengatasi penolakan Yahudi ini. “Bagaimana kalau aku beli setengahnya saja dari sumurmu,” Utsman melancarkan jurus negosiasinya.
“Maksudmu?” tanya Yahudi keheranan.
“Begini, jika engkau setuju maka kita akan memiliki sumur ini bergantian. Satu hari sumur ini milikku, esoknya kembali menjadi milikmu kemudian lusa menjadi milikku lagi demikian selanjutnya berganti satu-satu hari. Bagaimana?” jelas Utsman.
Yahudi itupun berfikir cepat,”… saya mendapatkan uang besar dari Utsman tanpa harus kehilangan sumur milikku”. Akhirnya si Yahudi setuju menerima tawaran Utsman tadi dan disepakati pula hari itu juga separuh dari Sumur Raumah adalah milik Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu.
Utsman pun segera mengumumkan kepada penduduk Madinah yang mau mengambil air di Sumur Raumah, untuk mengambil air dengan gratis karena hari ini sumur Raumah adalah miliknya. Seraya ia mengingatkan agar penduduk Madinah mengambil air dalam jumlah yang cukup untuk 2 hari, karena esok hari sumur itu bukan lagi milik Utsman.
Keesokan hari Yahudi mendapati sumur miliknya sepi pembeli, karena penduduk Madinah masih memiliki persedian air di rumah. Yahudi itupun mendatangi Utsman dan berkata, “Wahai Utsman belilah setengah lagi sumurku ini dengan harga sama seperti engkau membeli setengahnya kemarin”. Utsman setuju, lalu dibelinya seharga 20.000 dirham, maka sumur Raumahpun menjadi milik Utsman seutuhnya.
Kemudian Utsman bin Affan mewakafkan Sumur Raumah, sejak itu sumur Raumah dapat dimanfaatkan oleh siapa saja, termasuk Yahudi pemilik lamanya.
Rupanya Sumur Raumah masih bisa dimanfaatkan hingga sekarang ini. Bahkan di sekitar sumur, ditumbuhi pohon kurma hingga mencapai 1550 pohon. Kebun kurma itu hingga saat ini dikelola oleh Departemen Pertanian Saudi. Separuh hasil dari penjualan kurma disimpan dan ditabung dalam rekening bank atas nama Utsman bin Affan di bawah pengawasan Departemen Pertanian. Sedangkan separuhnya disumbangkan untuk anak yatim dan fakir miskin.
0 komentar:
Posting Komentar