Seputar Rukun Dan Abab Dalam Berdoa

√Doa Mohon Keluarga Sakinah, Mawadah Wa Rahmah Lengkap

√Doa Mohon Keluarga Sakinah, Mawadah Wa Rahmah Lengkap-Doa Merupakan senjata utama kaum mislimin, karena dengan berdoa segala macam harpan kita gantungkan kepada yang memliki alam semesta ini dan Dia Allah SWT, dengan bersungguh -sunnguh dan penuh dengan kerendahan serta pengharapan murupakan salah satu adab dalam berdoa. Karena tugas kita hanya berdoa saja perkara dikabulkan atau tidak bukan merupakan prioritas utama sebab semua itu kita kembalikan lagi kepada Allah SWT.

Dan untuk mencapai unsur unsur keutaman dalam bedoa, maka diharapkan kita memenuhi adab dalam berdoa antara lain:
  1. Berdoalah dalam keadan suci atau memiliki wudhu
  2. Luruskan Niat [Dengan niat yang baik]
  3. Awali dengan Bismillah dan pujian kedapa Allah & Rasulluah
  4. Penuh dengan kerendahan dan pengharapan
  5. Hilangkan sifat somboong
  6. Berdoa dengan Menghadap kearah Kiblat
Dengan berdoa pikiran dan perassan kita menjadi tenang, sebab segala macam keluh kesah atau pengharapan sudah kita sampaikan kepada Allah SWT. Dan yang paling utama adala rasa syukur kita kepada Allah jangan sampai hilang. Sebab itu semua merupakan nikmat yang paling tinggi tiada tara , sebab orang yang masih bisa bersyukur merupakan golongan orang yang lebih mudah dalam mengharapkan dan menerima keridhoan kepada Allah SWT.
Baca Juga:

    Blog Khusus Doa - Memiliki keluarga yang Sakinah, Mawadah Wa rahmah adalah dambaan setiap keluarga. Karena Sakinah, mawaddah, wa rahmah merupakan sebuah pokok yang harus ada dalam menjalin kehidupan berkeluarga. Agar kehidupan suami istri menjadi aman, tentram dan damai, kedua belah pihak (suami-istri) diharuskan untuk saling pengertian, saling mencintai, saling menjaga, saling memberi kepercayaan dan kasih sayang sepenuhnya.

    Mungkin kita sering mengucapkan doa atau mengucapkan selamat atas pernikahan saudara dan rekan-rekan kita ketika mereka baru saja menikah dengan ucapakan selamat menempuh hidup baru semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah wa rahmah. Ya... ucapan tersebut sudah tidak asing lagi di telinga kita. Namun tidak cukup disitu, sebagai orang yang memiliki keluarga kita juga dianjurkan untuk selalu berdoa, memohon agar keluarga kita menjadi keluarga yang aman, tentram dan damai atau sakinah, mawadah wa rahmah.

    Pelajari juga: Doa Mohon Kemuliaan Keluarga


    Salah satu doa untuk memohon keluarga yang sakinah sebagaimana yang pernah di amalkan oleh Nabi Ibrahim adalah sebagai berikut:

    رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
    Artinya :
    Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab atau hari kiamat. (QS. Ibrohim : 40-41)
    Pelajari juga: Kumpulan Doa-doa dalam Al-Qur`an Lengkap Bahasa Arab dan Terjemahannya

    Bacaan doa diatas terdapat dalam Al-Qur`an Surat Ibrohim Ayat 40 - 41. Doa diatas juga baik sekali dibaca dalam berbagai kesempatan, agar diri kita dan keluarga kita serta turunan kita senantiasa taat dan rajin beribadah kepada Allah Swt, khususnya ibadah shalat yang telah diwajibkan.

    Dalam Al‐Quran dikisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Ibrahim, ketika ia baru saja memohon agar kota Mekkah dijadikan kota aman, tentram dan anak turunannya diselamatkan dari kemusyrikan.

    Dengan mengamalkan doa tersebut diatas, semoga kita semua tergolong orang-orang yang memiliki keluarga sakinah, mawadah wa rahman. Amiin....
    Blog Khusus Doa - Sangat manusiawi apabila kita berbuat salah. Namun kesalahan yang paling fatal yaitu kita tidak mau dan tidak ingin meminta maaf. Semoga kita semua termasuk orang-orang pemaaf dan selalu meminta maaf ketika berbuat salah. Amin....

    Berbicara tentang salah dan maaf, berikut kami punya sedikit cerita yang patut kita ketahui, patut kita ambil hikmahnya karena kisah cerita ini dari sahabat Nabi dan tentunya sangat menginspirasi bagi kita semua. Berikut adalah kisa selengkapnya sebagaimana kami kutip dari laman Islam Pos:

    AL-KISAH. Para sahabat tengah berkumpul disebuah majlis, waktu itu Rasulullah ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ tidak bersama mereka. Ada Khalid Bin Walid, Ibnu ‘Auf, Bilal dan Abu Dzar di Majlis itu. Mereka sedang membicarakan sesuatu, lalu Abu Dzar mengemukakan pendapatnya dan berkata,

    “Menurutku… Pasukannya mestinya begini dan begitu.”

    Bilal menyanggah, “Tidak, usulan yang keliru.”

    Abu Dzar membalas, “Engkau juga wahai anak orang yang berkulit hitam menyalahkanku!?”

    Bilal lalu berdiri, marah dan menyesalkan perkataan sahabatnya, dia lalu berkata,

    “Demi Allah… Aku akan mengadukanmu kepada Rasulullah ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ”

    Bilal tiba dihadapan Rasulullah ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ sambil mengadu,

    “Wahai Rasulullah, tidakkah engkau mendengar apa yang dikatakan Abu Dzar padaku?”

    Rasulullah ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ bertanya,

    “Apa yang dia katakan padamu?”

    Bilal menjawab, “Dia mengatakan begini dan begitu…”

    Wajah Rasulullah kemudian berubah.

    Abu Dzar mendengar hal ini. Dia bergegas ke masjid dan menyapa Rasulullah ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ,

    “Assalamu Alaikum warahmatullah wabarakatuh, Ya Rasulallah.”

    Rasulullah menjawab, “Wahai Aba Dzar, apa dengan ibunya engkau menta’yirnya (menjelekkannya)? Sungguh pada dirimu ada kejahiliyaan.”

    Abu Dzar sontak menangis, dia mendekat ke Rasulullah dan berkata,

    “Wahai Rasulullah, mintalah kepada Allah agar mengampuniku.”

    Sambil menangis, dia keluar dari masjid menemui Bilal yang sedang berjalan. Dia lalu membaringkan kepalanya sampai pipinya menempel ketanah dan berkata,

    “Wahai Bilal. Demi Allah, aku tak akan mengangkat kepalaku sampai engkau menginjaknya dengan kakimu. Engkau adalah orang yang mulia dan aku orang yang hina!”

    Hal ini membuat Bilal menangis. Dia mendekati sahabatnya, mencium pipinya dan berkata,

    “Demi Allah, aku tak akan menginjak wajah yang pernah sujud kepada Allah.”

    Mereka berdua lalu berdiri, berpelukan sambil menangis.

    Adapun hari ini. Iya, hari ini. Sebagian diantara kita menyakiti saudaranya 10 kali dan dia tak mengatakan, “Maafkan aku, wahai saudaraku.”

    Sebagian diantara kita mencela saudaranya, melukai prinsip dan hal yang paling berharga pada diri saudaranya dan dia tak mengatakan “Maafkan aku.”

    Sebagiannya lagi melanggar kehormatan saudaranya, dan mendzhaliminha tapi malu mengatakan “Aku menyesalinya.”

    Dan diantara kita ada yang menyakiti saudara dan temannya dengan tangannya tapi malu mengatakan “Aku menyesalinya.”

    Meminta maaf merupakan tradisi orang yang mulia, meski sebagian menganggapnya menghinakan diri.

    Semoga Allah memaafkan kita semua. Dan kami meminta maaf kepada semua yang pernah tersakiti dengan perkatan ataupun perbuatan kami.

    “Tak ada kebaikan pada diri kita jika kita meninggal dalam keadaan belum saling memaafkan.”

    Itulah sedikit kisah yang dapat kami share pada kesempatan ini, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca semua. Tidak lupa kami juga memohon maaf kepada para pengunjung setia maupun pengunjung baru blog khusus doa, karena selama kami berbagi informasi lewat blog ini pasti ada kesalahan-kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Untuk itu kami mohon kepada semuanya untuk keikhlasannya membuka pintu maaf, apalagi saat ini masih di nuansa idul fitri. MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.
    Blog Khusus Doa - Puasa sunah 6 hari di bulan syawal memiliki hikmah dan keutamaan yang sangat luar biasa yaitu bagi siapa saja yang mengamalkan ibadah sunah puasa syawal 6 hari maka sama halnya berpuasa satu tahun penuh. Ini sungguh sangat istimewa sekali karena jika kita melakukan puasa 1 tahun penuh maka sangatlah berat. Namun dengan hanya mengamalkan puasa enam hari di bulan syawal ini pahalanya sudah setara dengan puasa 1 tahun. Selain itu, Allah SWT juga akan menjadikan kebaikan 10 kali lipat bagi hambaNya yang mengamalkan puasa sunah syawal selama 6 hari. Subhanallah....

    Dalil mengenai keutamaan puasa 6 hari di bulan syawal adalah sebagai berikut :

    مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
    Artinya :
    Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa 6 (enam) hari bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti puasa satu tahun penuh. (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
    Dari hadits diatas menunjukkan keutamaan puasa sunnah enam hari di bulan Syawwal, yang ini termasuk karunia yang sangat besar dari Allah SWT kepada hamba-hambaNya, dengan kemudahan mendapatkan pahala puasa setahun penuh tanpa harus berpuasa selama 1 tahun.

    Sungguh beruntung sekali jika kita dapat melaksanakan puasa syawal enam hari. Ini sungguh keutamaan yang sangat luar biasa. Marilah kita melaksanakan puasa sunah ini demi mengharapkan rahmat dan ampunan Allah SWT.

    Silakan Pelajari : Niat Puasa Syawal Sunah 6 Hari Lengkap

    Ibnu Rojab ra, menyebutkan beberapa manfaat puasa enam hari di bulan Syawal, di antaranya:

    1. Berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan akan menyempurnakan ganjaran berpuasa setahun penuh.
    2. Puasa Syawal dan puasa Sya’ban seperti halnya shalat rawatib qobliyah dan ba’diyah. Amalan sunnah seperti ini akan menyempurnakan kekurangan dan cacat yang ada dalam amalan wajib. Setiap orang pasti memiliki kekurangan dalam amalan wajib. Amalan sunnah inilah yang nanti akan menyempurnakannya.
    3. Membiasakan berpuasa setelah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Karena Allah sat. jika menerima amalan hamba, maka Dia akan memberi taufik pada amalan sholih selanjutnya. Sebagaimana sebagian salaf mengatakan, “Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan selanjutnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula orang yang melaksanakan kebaikan lalu dilanjutkan dengan melakukan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.”
    4. Karena Allah telah memberi taufik dan menolong kita untuk melaksanakan puasa Ramadhan serta berjanji mengampuni dosa kita yang telah lalu, maka hendaklah kita mensyukuri hal ini dengan melaksanakan puasa setelah Ramadhan. Sebagaimana para salaf dahulu, setelah malam harinya melaksanakan shalat malam, di siang harinya mereka berpuasa sebagai rasa syukur pada Allah atas taufik yang diberikan. (Disarikan dari Latho’if Al Ma’arif, 244, Asy Syamilah).

    Adapun untuk pelaksanaan puasa syawal, lebih utama jika puasa enam hari ini dilakukan berturut-turut, karena termasuk bersegera dalam kebaikan, meskipun dibolehkan tidak berturut-turut. Lebih utama jika puasa ini dilakukan segera setelah hari raya Idhul Fithri, karena termasuk bersegera dalam kebaikan menunjukkan kecintaan kepada ibadah puasa serta tidak bosan mengerjakannya, dan supaya nantinya tidak timbul halangan untuk mengerjakannya jika ditunda.

    Itulah beberapa hikmah dan keutamaan puasa 6 hari di bulan syawal yang dapat kami share, jika kalian tahu lebih banyak lagi tentang hikmah dan manfaat lainnya silain bisa di share lewat kolom komentar. Terima kasih, semoga bermanfaat.
    Blog Khusus Doa - Innalillahi Wa`inna Ilaihi Rajiun... Menjelang hari raya idul fitri, dunia kembali berduka karena saudara-saudara kita di Arab Saudi dilanda teror bom. Kini teror bom bunuh diri menyasar dikawasan Masjid Nabawi, Madinah, Senin (4/7/2016) atau Selasa dini hari WIB.

    Aksi bom bunuh diri di Madinah tersebut terjadi di area parkir yang berdekatan dengan masjid yang juga berdekatan dengan pos penjagaan keamanan masjid. Dua anggota pasukan keamanan Saudi dan sang pelaku tewas serta beberapa jamaah lainnya terluka dalam peristia bom di Madinah.

    Rekaman video Madinah dibom yang disiarkan TV al-Arabiya memperlihatkan sebuah mobil terbakar yang diduga menjadi asal ledakan tersebut. Berikut adalah salah satu rekaman video amatir bom di madinah yang terjadi dini hari tadi, 5 Juli 2016.

    Silakan Liat : Video Amatir Bom Bunuh Diri di Madina

    Mari kita doakan bersama-sama, membaca surat Al-Fatihah. Semoga saudara-saudara kita yang berada di Saudi Arabia khususnya Madina tetap sabar, semoga korban meninggal diterima amal ibadahnya oleh Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan tetap sabar. Amin.
    Al-Faatihaah....................
    Blog Khusus Doa - Berikut kami share kisah suami istri beda agama yang tetap langgeng meski puluhan tahun menikah. Kisah pasutri beda keyakinan ini semoga bisa menginspirasi bagi para pembaca semua, bahwasanya berbeda keyakinan itu tidak harus putus hubungan. Dan inilah kisah selengkapnya seperti dilansir dari laman JPNN.

    Kehidupan rumah tangga Daniel J Bunggulawa-Misrat yang dibina sejak 1982, masih romantis. Pasangan suami istri di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara itu saling memperhatikan dan melayani satu sama lain, meski keduanya berbeda agama.

    Bagi Daniel dan Misrat, membina rumah tangga bukanlah perkara sulit yang harus dilakoni. Daniel merupakan pemeluk Kristen Katolik. Sedangkan sang istri, Misrat merupakan seorang muslimah. Meski membina rumah tangga dengan keyakinan yang berbeda tidak membuat hubungan keduanya renggang, melainkan keduanya memperlihatkan kemesraan di dalam bulan suci Ramadan tahun ini.


    "Semua agama memberikan berkah tersendiri bagi yang menjalankan. Saya membangunkan istri untuk berpuasa (sahur). Bahkan kalau Lebaran keluarga istri yang muslim bersilaturahmi ke rumah," kata Daniel, kepada Kendari Pos yang berkunjung ke kediamannya, di kompleks perkantoran Bupati Konut.

    Pasangan yang dikarunia empat orang anak itu menjelaskan bahwa di dalam keluarga, rasa toleransi yang tinggi selalu ditanamkan. Anak pertama dan anak ketiga mereka, mengikuti keyakinan sang ayah. Sementara anak kedua dan keempat mengikuti keyakinan sang istri.

    "Ketika Lebaran kami selalu berkumpul. Begitupun juga sebaliknya hari besar keagamaan saya. Istri selalu menyiapkan apa yang menjadi kebutuhan di dalam rumah," tandasnya.

    Kemesraan yang diasakan selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri juga dirasakan saat Hari Raya Natal. “Kami semua terlibat dalam suasana suka cita,” ujar Daniel.

    Share on Facebook
    Share on Twitter
    Share on Google+

    Related : √Doa Mohon Keluarga Sakinah, Mawadah Wa Rahmah Lengkap

    0 komentar:

    Posting Komentar