Seputar Rukun Dan Abab Dalam Berdoa

ا Bacaan Surat Al- Muthaffifin Arab Latin Dan Terjemahan Indonesia ,Khasiat Doa Dan Amalan

ا Bacaan Surat Al- Muthaffifin Arab Latin Dan Terjemahan Indonesia ,Khasiat Doa Dan Amalan-Doa Merupakan senjata utama kaum mislimin, karena dengan berdoa segala macam harpan kita gantungkan kepada yang memliki alam semesta ini dan Dia Allah SWT, dengan bersungguh -sunnguh dan penuh dengan kerendahan serta pengharapan murupakan salah satu adab dalam berdoa. Karena tugas kita hanya berdoa saja perkara dikabulkan atau tidak bukan merupakan prioritas utama sebab semua itu kita kembalikan lagi kepada Allah SWT.

Dan untuk mencapai unsur unsur keutaman dalam bedoa, maka diharapkan kita memenuhi adab dalam berdoa antara lain:
  1. Berdoalah dalam keadan suci atau memiliki wudhu
  2. Luruskan Niat [Dengan niat yang baik]
  3. Awali dengan Bismillah dan pujian kedapa Allah & Rasulluah
  4. Penuh dengan kerendahan dan pengharapan
  5. Hilangkan sifat somboong
  6. Berdoa dengan Menghadap kearah Kiblat
Dengan berdoa pikiran dan perassan kita menjadi tenang, sebab segala macam keluh kesah atau pengharapan sudah kita sampaikan kepada Allah SWT. Dan yang paling utama adala rasa syukur kita kepada Allah jangan sampai hilang. Sebab itu semua merupakan nikmat yang paling tinggi tiada tara , sebab orang yang masih bisa bersyukur merupakan golongan orang yang lebih mudah dalam mengharapkan dan menerima keridhoan kepada Allah SWT.
Baca Juga:

    Bacaan Surat Al- Muthaffifin Arab Latin dan Terjemahan Indonesia - Surat Al- Muthaffifin adalah surah ke-83 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong dalam surah Makkiyah dan terdiri atas 36 ayat. Dinamakan Al Muthaffifiin yang berarti Orang-orang yang curang di ambil dari kata Al Muthaffifiin yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat ini merupakan surat terakhir yang turun di Mekkah sebelum hijrah.
    Berikut ini kami sajikan Surat Al- Muthaffifin Arab Latin dan Terjemahannya


    وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ
    1. Wailul(n)-lilmuthaffifiin(a)

    Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang


    الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ
    2. Al-ladziina idzaaaktaaluuu 'alannaasi yastaufuun(a)

    (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,


    وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ
    3. Wa-idzaa kaaluuhum au wazanuuhum yukhsiruun(a)

    dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi


    أَلا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ


    4. Alaa yazhunnu uula-ika annahum mab'uutsuun(a)
    Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,


    لِيَوْمٍ عَظِيمٍ
    5. Liyaumin 'azhiimin

    pada suatu hari yang besar,


    يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ


    6. Yauma yaquumunnaasu lirabbil 'aalamiin(a)
    (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?



    كَلا إِنَّ كِتَابَ الْفُجَّارِ لَفِي سِجِّينٍ


    7. Kalaa inna kitaabal fujjaari lafii sijjiinin
    Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin.


    وَمَا أَدْرَاكَ مَا سِجِّينٌ
    8. Wamaa adraaka maa sijjiinun

    Tahukah kamu apakah sijjin itu?


    كِتَابٌ مَرْقُومٌ
    9. Kitaabun marquumun

    (Ialah) kitab yang bertulis.


    وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ
    10. Wailun yauma-idzil(n)-lilmukadz-dzibiin(a)

    Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,


    الَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ
    11. Al-ladziina yukadz-dzibuuna biyaumiddiin(i)

    (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan.


    وَمَا يُكَذِّبُ بِهِ إِلا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ
    12. Wamaa yukadz-dzibu bihi ilaa kullu mu'tadin atsiimin

    Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa,


    إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ
    13. Idzaa tutla 'alaihi aayaatunaa qaala asaathiirul au-waliin(a)

    yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu"


    كَلا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
    14. Kalaa bal raana 'ala quluubihim maa kaanuu yaksibuun(a)

    Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.


    كَلا إِنَّهُمْ عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ
    15. Kalaa innahum 'an rabbihim yauma-idzin lamahjuubuun(a)

    Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.


    ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُو الْجَحِيمِ
    16. Tsumma innahum lashaaluul jahiim(i)

    Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.


    ثُمَّ يُقَالُ هَذَا الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ
    17. Tsumma yuqaalu hadzaal-ladzii kuntum bihi tukadz-dzibuun(a)

    Kemudian, dikatakan (kepada mereka): "Inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan".


    كَلا إِنَّ كِتَابَ الأبْرَارِ لَفِي عِلِّيِّينَ
    18. Kalaa inna kitaabal abraari lafii 'illii-yiin(a)

    Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam 'Illiyyin.



    وَمَا أَدْرَاكَ مَا عِلِّيُّونَ
    19. Wamaa adraaka maa 'illii-yuun(a)

    Tahukah kamu apakah 'Illiyyin itu?


    كِتَابٌ مَرْقُومٌ
    20. Kitaabun marquumun

    (Yaitu) kitab yang bertulis,


    يَشْهَدُهُ الْمُقَرَّبُونَ
    21. Yasyhaduhul muqarrabuun(a)

    yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah).


    إِنَّ الأبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ
    22. Innal abraara lafii na'iimin

    Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga),



    عَلَى الأرَائِكِ يَنْظُرُونَ
    23. 'Alal araa-iki yanzhuruun(a)

    mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.


    تَعْرِفُ فِي وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيمِ
    24. Ta'rifu fii wujuuhihim nadhratanna'iim(i)

    Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.



    يُسْقَوْنَ مِنْ رَحِيقٍ مَخْتُومٍ
    25. Yusqauna min rahiiqin makhtuumin

    Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya),


    خِتَامُهُ مِسْكٌ وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ
    26. Khitaamuhu miskun wafii dzalika falyatanaafasil mutanaafisuun(a)

    Laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.


    وَمِزَاجُهُ مِنْ تَسْنِيمٍ
    27. Wamizaajuhu min tasniimin

    Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim,


    عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُونَ
    28. 'Ainan yasyrabu bihaal muqarrabuun(a)

    (yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.


    إِنَّ الَّذِينَ أَجْرَمُوا كَانُوا مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا يَضْحَكُونَ
    29. Innal-ladziina ajramuu kaanuu minal-ladziina aamanuu yadhhakuun(a)

    Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman.


    وَإِذَا مَرُّوا بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ
    30. Wa-idzaa marruu bihim yataghaamazuun(a)

    Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya.


    وَإِذَا انْقَلَبُوا إِلَى أَهْلِهِمُ انْقَلَبُوا فَكِهِينَ
    31. Wa-idzaaanqalabuu ila ahlihimuunqalabuu fakihiin(a)

    Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira.


    وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوا إِنَّ هَؤُلاءِ لَضَالُّونَ
    32. Wa-idzaa ra-auhum qaaluuu inna ha'ulaa-i ladhaalluun(a)

    Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: "Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat",


    وَمَا أُرْسِلُوا عَلَيْهِمْ حَافِظِينَ
    33. Wamaa ursiluu 'alaihim haafizhiin(a)

    padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin.


    فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ
    34. Fal yaumal-ladziina aamanuu minal kuffaari yadhhakuun(a)

    Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,


    عَلَى الأرَائِكِ يَنْظُرُونَ
    35. 'Alal araa-iki yanzhuruun(a)

    mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.


    هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
    36. Hal tsuu-wibal kuffaaru maa kaanuu yaf'aluun(a)

    Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. 

    Share on Facebook
    Share on Twitter
    Share on Google+
    Tags :

    Related : ا Bacaan Surat Al- Muthaffifin Arab Latin Dan Terjemahan Indonesia ,Khasiat Doa Dan Amalan

    0 komentar:

    Posting Komentar